informesyen

Manjanguak

Share this:

Manjanguak

Dalam bahasa minang, manjanguak sama dengan menjenguk, atau bisa dikatakan seperti pergi mengunjungi keluarga yang sedang berduka karena kematian. Tradisi ini seperti menunjukan kepedulian kepada keluarga yang tengah ditimpa duka. Dalam tradisi manjanguak, biasanya yang perempuan datang membawa beras, banyaknya kira-kira satu liter yang dibawa dengan menggunakan plastik kresek. Dalam tradisi manjanguak ini pihak atau keluarga terdekat seperti bako, ipar atau saudara-saudara yang dekat hubungan keluarganya yang datang manjanguak selain membawa beras juga membawa telur. Ada telur ayam ras dan ada juga telur bebek. Telur ini dimasukan dalam beras dan dibawa dalam plastik kresek. Tapi untuk orang yang tidak ada hubungan kekerabatan biasanya hanya membawa beras saja.

(baca juga Manjapuik Makan Anak Daro Jo Marapulai)

Dalam budaya manjanguak juga perlu diperhatikan jika hendak datang ke rumah duka atau rumah yang dituju pastikan di jam yang tepat dan tidak seenaknya datang ke rumah orang. Dan biasanya juga jangan lupa sampaikan permintaan maaf jika pernah berurusan dengan almarhum semasa hidupnya kepada keluarga yang ditinggalkan.

Apakah manjanguak sama dengan takziah? Manjanguak dan takziah tidaklah sama alias berbeda. Kalau manjanguak seperti lebih berkunjung dan menjumpai keluarga yang sedang berduka sedangkan takziah jdisertai dengan pengajian ceramah yang disampaikan guru atau ustad yang diselenggarakan di rumah duka.

(salah satu totebag wanita terlaris, klik di sini!)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *